Mencecap Manisnya Salak Madu
September 29, 2009 at 10:01 pm | Posted in Kebonku | 11 CommentsTags: Balerante, Salak, Salak Gading, Salak Madu, Salak Pondoh, Sleman, Sukomartani
Mencecap Manisnya Salak Madu
Minggu, 27 September 2009, saya berkesempatan menikmati manisnya salak madu, bukan hanya sekedar salak madu Balerante, tetapi juga salak madu Sukomartani.
Salak Madu adalah salah satu salak unggulan Kabupaten Sleman yang memiliki produktivitas tinggi, berkualitas cukup baik, daging buah tebal dengan tekstur lembut dan rasa manis spesifik seperti madu.Salak madu memiliki ciri kulit dengan sisik yang tersusun teratur membentuk garis lurus dari bagian bawah buah ke ujung pada salah satu sisinya, berbeda dengan salak pondoh dan gading memiliki kulit buah dengan sisik yang tersusun teratur seperti susunan genteng.
Saat ini, ada dua varian salak madu yang dikembangkan di Sleman, yaitu:
1. Salak Madu Balerante, yang sudah dilepas sebagai varietas unggulan.
2. Salak Madu Sukomartani yang juga dikenal sebagai salak madu Probo.
Perbandingan sifat fisik buah salak madu, salak pondoh dan salak gading seperti terlihat di tabel di bawah ini.
Perbandingan Buah Salak Madu Balerante, Salak Madu Soka,
Salak Pondoh dan Salak Gading [Sumber: Si Manis Madu dari Sleman]
Salak madu memang lebih enak dari salak pondoh super, apabila daging buah dipencet dengan jari akan keluar cairan seperti madu, cairan ini tidak dijumpai pada salak pondoh dan salak gading. Kelebihan salak madu, disamping rasanya yang juicy, harganya relatif lebih mahal dan populasinya masih sedikit. Kekurangannya, market untuk salak madu belum terbentuk seperti salak pondoh
Tandan Salak Madu
Memburu Bibit Salak Madu
June 22, 2008 at 2:51 pm | Posted in Kebonku, Tarian Jemari | 23 CommentsTags: Balerante, Bibit Salak Madu, Kelor, Salak Madu, Salak Pondoh, Sleman, Turi
Tanggal 10 Juni 2008, saya sekeluarga bersama dengan keluarga sepupu pergi ke Balerante untuk mencari bibit salak madu. Berbekal petunjuk dari Pak Dhe Syaean yang dulu menjadi guru di Balerante, kami menuju ke rumah salah satu petani salak madu. Kebetulan pula, rumah petani itu tidak begitu jauh dari toko besi dan mebel milik Bu Dhe Hartinah di Balerante.
Jam lima saya berangkat dari rumah, naik motor dengan Afa dan Ibunya, menjemput Mas Eko sekeluarga di Kelor. Dari Kelor, naik mobil Mas Eko menuju ke Balerante. Jam setengah enaman sampai di Balerante, mobil diparkir di depan toko Budhe Har, dan kami jalan kaki ke rumah petani salak madu.
Sayangnya, sang petani tidak ada di rumah, hanya bertemu dengan tetangga dan Bapaknya. Kami ngobrol kesana kemari sambil nunggu sang petani salak madu, dan sempat mengambil gambar dari pohon induk yang menjadi cikal bakal pohon salak madu yang beredar di kelompok tani salak madu balerante.
Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.