Wisata Keluarga dengan Sepur Kluthuk Jaladara
January 23, 2010 at 5:00 pm | Posted in Acara Keluarga | 25 CommentsTags: Batik, Galabo, Gladag, Jaladara, Kauman, Kuliner Solo, Loji Gandrung, Musik Bambu, Purwosari, Sepur Kluthuk, Sepur Kluthuk Jaladara, Solo
Wisata Keluarga dengan Sepur Kluthuk Jaladara
Sabtu 26 Desember 2009, jam 4 kurang seperempat kami sekeluarga sudah tiba di Stasiun Purwosari. Berwisata dengan naik Sepur Kluthuk Jaladara merupakan tujuan utama kami sekeluarga berwisata ke Solo kali ini.
Sepur Kluthuk Jaladara merupakan rangkaian lokomotif uap kuno dengan dua gerbong wisata. Lokomotifnya di buat oleh Maschinenbau Chemitz Jerman pada tahun 1896, sedangkan gerbongnya dibuat dengan bahan baku utama kayu jati pada tahun 1906. Kereta ini di bawa ke Solo pada tanggal 10 September 2009 setelah sebelumnya di ujicoba di Ambarawa. Sepur Kluthuk Jaladara mulai beroperasi pada tanggal 27 September 2009 setelah dioperasikan oleh Menhub [waktu itu] Jusman Syafii Djamal. Sebelum menjadi kereta wisata di Solo, kereta ini berada di museum kereta api Ambarawa.
Nama Jaladara berasal dari kereta pusaka milik dewa yang dihadiahkan kepada Kresna untuk menjadi kendaraan yang digunakan membasmi kejahatan. Dengan menggunakan nama sepur kluthuk jaladara diharapkan kereta wisata ini akan memberikan kebahagiaan, kesejahteraan dan mengangkut penumpang dengan selamat.
Dalam seminggu, kereta ini melayani penumpang dua kali, Sabtu sore jam 16.30 dan Minggu pada jam 10.00. berangkat dari stasiun Purwosari. Dan pada tahun 2010 kereta ini hanya akan berjalan pada hari-hari libur nasional (long weekend) atau libur sekolah.
Saya kemudian menelpon Pak Andika dan diminta bertemu dengan Pak Gito untuk mengambil tiket kami. Harga tiket Sepur Kluthuk Jaladara dibagi berdasarkan KTP calon penumpang, untuk penumpang ber KTP Solo harga tiket Rp. 30.000,00, untuk yang berKTP karesidenan Surakarta harga tiket Rp. 100.000,00 dan KTP lainnya harga tiket RP 200.000,00. Karena memiliki KTP diluar Solo dan Karesidenan Surakarta, kami membeli tiket dengan harga Rp. 200.000,00 untuk dewasa dan Rp. 100.000,00 untuk anak-anak. Tiket ini sebelumnya sudah kami pesan melalui telpon ke Pak Andika dan saya membayarnya lewat transfer ATM. Tak lama kemudian sepur kluthuk datang, sempat ngambil beberapa foto dan berkenalan dengan beberapa calon penumpang lain.
16.30 sepur kltuhuk jaladara berangkat, kami naik di gebrong pertama yang ada musik gamelan dan “penjual” jamu. Kereta kemudian jalan perlahan-lahan, setiap penumpang mendapat sayer dan segelas beras kencur, sementara pemain gamelan memainkan musiknya sepanjang perjalanan.
Duduk di sebelah saya Joerg Jahnke dari Frankfurt, yang sudah dua tahun di Solo sebagai konsultan ekonomi BAPPEDA bersama dengan istrinya, sementara di depan saya turis dari Jerman juga.
Kereta menyusuri jalan Slamet Riyadi dengan perlahan, sesekali Pak Ajib – tour leader- menceritakan tempat-tempat yang kami lalui. Di jalan banyak yang menonton kereta ini lewat, mungkin pemandangan yang langka. Sementara iringan gamelan menambah nikmat suasan sore yang mendung. Afa juga sangat menikmati perjalanan ini, sesekali dia menari mengikuti irama gamelan, dan memandang keluar melalui jendela.
Pemberhentian pertama di Loji Gandrung yang merupakan mantan rumah dinas walikota Solo. Disini disambut dengan sajian musik bambu yang dimainkan ditrotoir depan loji gandrung. Disediakan pula snack tela godok dan kacang. Kami juga bisa foto-foto dengan latar belakang loji gandrung. Kami juga sempat masuk ke loji halaman loji gandrung dan melihat-lihat bagian loji gandrung dari pintu depan.
Perhentian kedua, di kampung batik Kauman. Singgah di toko batik gunawan setiawan. Di sini kami melihat-lihat batik yang dijual, museum batik dan tempat untuk membuat batik. Sayangnya sudah terlalu sore sehingga tidak bisa melihat proses pembuatan dan belajar membatik. Afa sebenarnya ingin belajar membatik, sayang hari minggu keesokannya juga libur.
Perhentian ketiga di Galabo, masing-masing penumpang mendapat voucher 25ribu, 20 ribu untuk makan dan 5 ribu untuk minum. Ketika kami datang, disambut oleh pertunjukkan barongsai, Afa takut de3ngan barongsainya dan hanya bisa menikmati musik pengiringnya. Sehingga kami mengambil tempat duduk yang agak jauh dari tempat permainan barongsai.
Kami kemudian memesan makan malam untuk bertiga, saya memesan sate Bu Hj Bejo, Afa memesan bebek tulang lunak di bebek Mio dan Ibunya Afa memesan sega liwet Bu Tutik, sedangkan sisa vouchernya kami pakai untuk Bestik Harjo. Semua makanannya enak dan murah.
Pukul 19.30, kereta balik menuju stasiun Purwosari. Kami pun segera naik ke kereta dan duduk di gerbong yang sama dengan waktu berangkat, hanya bertukar tempat duduk dengan penumpang di seberang saya. Secara keseluruhan perjalanannya menyenangkan, harga tiket affordable dibandingkan dengan keeksklusifan naik sepur kluthuk, pelayanan yang ramah dan baik, hiburan sepanjang perjalan dan tempat pemberhentian, serta makan malam yang lezat. Reccomended untuk mengikuti paket wisata ini. Bertemu dengan Albert, mahasiswa FK Unair yang berpendapat sama, mbayar 200 ribu kalau didiamin ya mahal, namun dengan service seperti di sepur kluthuk jaladara terasa murah. Demikian juga pendapat sahabat baru saya, Arief yang bekerja di Ericsson, dia juga menggangga pelayanan baik dan memuaskan.
Jam 20. 00 sampai di stasiun Purwosari, berakhir sudah perjalanan selama 3,5 jam dengan Sepur KLuthuk Jaladara. Sebuah pengalaman yang mengesankan, dan layak dicoba oleh siapapun juga. [kom09]
25 Comments »
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
Leave a reply to Ongkosongo Cancel reply
Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.
Wah asyik ya Pak,…saya aja orang sono malah belum pernaik je,…tapi kapan2 akan saya sempatkan dengan keluarga.
Comment by puguh d raharjo— January 23, 2010 #
Betul Pak Puguh, memang mengasyikkan.
Kami benar-benar menikmati paket yang disedikan oleh pengelola sepur kluthuk, yaitu naik sepur kluthuk, sajian kesenian dan singgah di beberapa tempat yang bagus seperti kampung batik.
Comment by sulastama— January 23, 2010 #
terima kasih atas ulasannya pak. semoga tidak ada yang mengecewakan bapak. maaf waktu itu saya sedang libur jadi ndak bisa ketemu di satas kereta. sampai ketemu lagi di atas sepur kluthuk jaladara. 🙂
Comment by andhika— January 24, 2010 #
Terima kasih kembali Pak Andhika, sekeluarga cukup puas selama menikmati tour dengan sepur kluthuk jaladara. Mudah2an suatu saat kami bisa kembali lagi ke Solo dan menikmati perjalanan dengan sepur kluthuk ini.
Comment by sulastama— February 8, 2010 #
Ini naik sepur rame2 apa di borong ya?
Comment by Rakhmadi Avianto— January 24, 2010 #
kemarin saya cuman ngecer bertiga Pak Dhe KJA, kalau mau sewa sendiri berombongan ya mbayar 60 orang 🙂
Pada hari-hari tertentu, kereta ini jalan dan kita bisa pesan tiketnya.. kalau jumlah penumpang kurang dari 60 ndak jadi berangkat keretanya. Biasanya kita tahu 3 hari sebelumnya apakah keretanya jalan apa tidak.
Menurut saya, lebih mudah naik sepur kluthuk yang di Solo ini daripada yang di Ambarawa, karena jadualnya lebih pasti.
Comment by sulastama— January 24, 2010 #
Hehehe….jasi juga sepur kluthuknya diupload ya mas.
Aku belum pernah nih, kalau waktu kecil dulu sukanya naik sepur ke wates/bantul
pp. Kalau sekarang rasanya seperti apa ya?
Dulu sepurnya kan santai, beda dengan sepur sekarang yg kenceng2.
Salam
Comment by eko eshape waskita— January 24, 2010 #
ya sejadinya dulu diupload Pak Dhe, nanti sambil jalan diperbaiki.. kalau ndak keburu kehilangan idenya 🙂
kemarin saya dari Jogja – Solo naik pramex v.v.,terus di Solo naik sepur kluthuk.. lumayan kok. Kalau ke wates mungkin bisa naik pramex yang jurusan kutoarjo…
Comment by sulastama— January 24, 2010 #
Menarik Tom, nanti aku ikutan ah 🙂
Saran mu ttg tempat nginep di Kaliurang tak ikutin dan memang asik
suwun
-doni-
Comment by Widyawardana Adiprawita— January 24, 2010 #
iya Don, layak untuk dikunjungi itu sepur kluthuknya 🙂
Sampai di mana saja pas di Kaliurang?
Maaf ndak bisa nemani waktu itu karena lagi nganter anak ke Solo naik sepur kluthuk ini
Comment by sulastama— January 24, 2010 #
wah,.. sing wong kauman solo aja durung tau nyobo euy,.. 🙂
tp klu ternyata tiket 30 rb dg fasilitas spt itu, boleh² juga d coba suatu saat,..
Comment by luq— February 22, 2010 #
walah kudu nyoba lah Luq…. nek gak salah saiki buat wong solo naik jadi 50.000.. ning ndak rugi kok
Comment by sulastama— March 1, 2010 #
Blogwalking mas tomoooo… (jajan mulu nih hehe)
Comment by Riri~— February 24, 2010 #
thanks dah melihat blogku Ri….
sayange dah jarang nulis saya 😦
Comment by sulastama— March 1, 2010 #
BW mas. Salam kenal.
Comment by ALRIS— April 8, 2010 #
inget kereta jaladra itu mas, saya langsung inget warga Ambarawa yang tergabung dalam Millist Ambarawa [ saya juga menjadi salah satu anggotanya] sempat ramai karena merasa ndak mau kelangan asset kotanya dibawa ke Solo, juga waktu itu ada satu spor lagi yang diambil dan dibawa ke kota Padang, malah sempat dicegat juga oleh aparat atas suruhan temen2 millist, wah jadi ramai…..
Comment by eko magelang— July 4, 2010 #
Kereta ini rute mana sih? Trims. Wslm,Otto9
Comment by Ongkosongo— July 20, 2010 #
Wah asyik blog nya ku baru masuk mas sebelumnya memang jarang ngulik komputer lha ini bulan puasa koq malah sempat. Foto anda itu nyruput kopi apa teh ya?
Comment by Kaji Anton76— August 31, 2010 #
Silakan kunjungi blog sehat di http://www.wisnuvegetarianorganic.wordpress.com/
Comment by Smile _ Happy— November 20, 2010 #
kapan ada trayek jombang pare dan kediri. jogja mbantul.dll
Comment by erwin santoso— April 26, 2011 #
Wah boleh jadi pertimbangan kalo jalan-jalan ke solo. BTW mo pesen tiketnya dimana pak???
Comment by Dessy VanLeer— November 12, 2011 #
ntar kalo q jadi tinggal di solo, boleh donk nyobain naik kreta.
Comment by nindy ajah— April 30, 2012 #
pak, ada nomor teleponnya buat pesan tiket?
Comment by Nurhidayat— May 17, 2012 #
hallo pak Sul.. salam kenal…
boleh diinfo nomor yang bisa dihubungi untuk pesan tiketnya?
terimakasih
wahyu
Comment by wahyu— May 16, 2013 #
pak, minta tolong info telp untuk pesan tiket nya dong
Comment by hr— November 4, 2013 #